PERPINDAHAN TANAH MEKANIS
Material
yang berada di permukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik jenis, bentuk dan lain sebagainya. Oleh karenanya alat
yang dapat dipergunakan untuk memindahkannya
pun beraneka ragam juga. Yang dimaksud dengan material dalam bidang pemindahan tanah (earth moving), meliputi tanah,
batuan, vegetasi (pohon, semak belukar, dan alang-alang) dimana kesemuanya mempunyai karakteristik dan sifat
fisik masingmasing yang berpengaruh
besar terhadap alat berat terutama dalam hal :
a.
Menentukan jenis alat yang
akan digunakan dan taksiran produksi atau kapasitas produksinya.
b.
Perhitungan volume
pekerjaan.
c.
Kemampuan kerja alat pada
kondisi material yang ada
.
Dengan
demikian, mutlak diperlukan kesesuaian alat dengan kondisi material. Jika
tidak, akan menimbulkan kesulitan berupa tidak
efisiennya alat yang otomatis akan menimbulkan kerugian
karena banyaknya "loss time". Beberapa sifat fisik material yang
penting untuk diperhatikan dalam pekerjaan tanah adalah
sebagai berikut :
1.
Pengembangan Material
2.
Berat Material
3.
Bentuk Material
4.
Kekerasan Material
5.
Daya Dukung Tanah.
1.1.1. Pengembangan Material
Yang dimaksud dengan pengembangan material
adalah perubahan berupa penambahan atau pengurangan
volume material (tanah) yang diganggu dan bentuk aslinya. Dari faktor tersebut
bentuk material dibagi dalam 3 (tiga) keadaan seperti ditunjukkan
pada Gambar 1-1.
Gambar 1-1. Keadaan Material dalam Earth Moving
* Keadaan Asli (Bank
Condition)
Keadaan material yang masih alami dan belum mengalami
gangguan teknologi disebut keadaan asli (bank). Dalam
keadaan seperti ini butiran-butiran yang dikandungnya masih terkonsolidasi dengan baik. Ukuran tanah demikian biasanya dinyatakan
dalam ukuran alam atau bank measure = Bank Cubic Meter (BCM)
yang digunakan sebagai dasar perhitungan jumlah
pemindahan tanah.
* Keadaan Gembur (Loose
Condition)
Yaitu keadaan material (tanah) setelah diadakan
pengerjaan (disturb), tanah demikian misalnya terdapat
di depan dozer blade, di atas truck, di dalam bucket dan sebagainya. Material yang tergali dari tempat asalnya, akan mengalami perubahan
volume (mengembang). Hal ini disebabkan adanya
penambahan rongga udara di antara butiranbutiran
tanah. Dengan demikian volumenya menjadi lebih besar. Ukuran volume tanah dalam keadaan lepas biasanya dinyatakan dalam loose measure = Loose
Cubic Meter (LCM) yang besarnya sama dengan BCM + % swell x
BCM dimana faktor "swell" ini tergantung dan jenis tanah. Dengan
demikian dapat dimengerti bahwa LCM mempunyai nilai yang lebih
besar dan BCM.
* Keadaan Padat (Compact)
Keadaan padat adalah keadaan tanah setelah ditimbun
kembali dengan disertai usaha pemadatan. Keadaan ini
akan dialami oleh material yang mengalami proses pemadatan (pemampatan). Perubahan volume terjadi karena adanya penyusutan rongga
udara di antara partikel-partikel tanah tersebut. Dengan demikian volumenya
berkurang, sedangkan beratnya tetap. Volume tanah
setelah diadakan pemadatan, mungkin lebih besar atau mungkin juga lebih kecil
dari volume dalam keadaan bank, hal ini tergantung dari usaha pamadatan yang dilakukan. Ukuran volume tanah dalam keadaan
padat biasanya dinyatakan dalam compact
measure = Compact Cubic Meter (CCM). Sebagai gambaran berikut ini disajikan Tabel mengenai faktor kembang tanah: