PERANKU SEBAGAI MAHASISWA FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Kaum muda dengan segala potensi
memiliki kesempatan dan ruang untuk berada dalam lingkungan akademis yang
disebut kampus. Perlu
disadari, mahasiswa adalah intelektual terdidik. Arus globalisasi menimbulkan dampak
positif dan negatif bagi mahasiswa. Dampak positifnya, mahasiswa dibekali akses
mudah dalam pencarian informasi dengan bebas dan tanpa batas ruang dan waktu.
Namun dengan hal tersebut, menciptakan mahasiswa-mahasiswa yang praktis hingga
melupakan substansi perannya sebagai mahasiswa.
Setiap mahasiwa memilki karakter yang
berbeda-beda. Bermimpi dan berangan-angan, memiliki impian dan
harapan .Tujuan hidup dan cita-cita yang hendak diwujudkan. Motivasi untuk
terus berjuang dalam kehidupan. Pencapaian, kesuksesan, kebahagiaan, semua
berawal dari mimpi. Aku
bermimpi menjadi seseorang yang memiliki kontribusi besar untuk daerah kelahiranku. Dengan statusku sebagai
mahasiwa teknik UNMUL
yang nantinya akan menjadi penerus bangsa ini dan ditangan mahasiswalah
nantinya bangsa dan negeri
ini akan diserahkan. Agent of Change, begitulah kerap peran mahasiswa dibesarkan. Pasti masih teringat jelas dalam pikiran kita bahwa gelar tersebut diberikan
bukan tanpa alasan, melainkan karena besarnya peran mahasiswa dalam perjalanan sejarah
tanah air. Merubah era diktator menjadi era kebebasan (demokrasi). Namun,
mahasiswa kini lebih cenderung apatis terhadap masalah-masalah yang melanda
bangsa. Banyak teknologi inovasi baru yang dikembangkan oleh anak
negeri hanya menjadi penemuan sia-sia. Mulai dari pesawat yang dikembangkan
oleh Bapak B.J. Habibie sampai dengan mobil listrik yang ditemukan oleh Ricky
Elson dianggap sebagai penemuan yang tak berarti. Ironisnya negeri tetangga
Malaysia ingin membeli mobil tersebut, maka sudah cukup disini lah teknologi
inovasi baru anak bangsa disia-siakan.
Menjadi
penerus bangsa tidak cukup hanya dengan bermimpi. Usaha untuk mencapai mimpi,
itu yang dibutuhkan, sesuatu yang nyata. Salah satu peranku sebagai mahasiswa
apalagi seorang mahasiswa teknik adalah sebagai ujung tombak perubahan. Oleh
karenanya, aku harus melatih mental menjadi sekuat besi, berakhlak mulia,
kritis, berfikiran ilmiah dan tidak memihak pada suatu hal. Harus berfikir
rasionalis dan berlandaskan fakta-fakta yang jelas. Masa pemerintahan pasti
akan bergulir dari generasi tua ke generasi muda. Ditangan para generasi muda
yang diharapkan dapat membawa perubahan positif dan bisa memperbaiki
kesalahan-kesalahan di generasi sebelumnya. Mahasiswa yang berjiwa muda
pastinya memiliki ide-ide segar dan pengetahuan yang lebih luas dibandingkan
dengan orang atau rakyat yang tidak duduk di bangku kuliah. Inilah mengapa
mahasiswa menjadi ujung tombak perubahan karena mereka mempunyai kesempatan dan
potensi untuk mengarah ke perubahan yang lebih baik.
Salah satu
usahaku untuk mencapai mimpi itu adalah berorganisasi. Sebagian orang
berpendapat, ikut dalam organisasi hanya akan memecah konsentrasi kita untuk
kuliah. Berorganisasi dapat membuat kita melupakan kuliah yang menjadi tujuan
awal kita datang ke universitas ini.” Berorganisasi membuat IP kita anjlok”
begitu pemikiran sebagian orang. Namun,
saya mencoba merubah semua paradigma berpikir itu. Justru organisasi membantu mengasah softskill kita
yang tidak akan kita dapatkan jika kita hanya berkutat di bangku kuliah. Ikut
organisasi dapat melatih kita untuk mendisiplinkan diri dan belajar mangatur
waktu yang kita miliki. Pandai memanajemen waktu yang merupakan salah satu ciri
orang yang sukses. Apalagi kini saya
di amanahkan untuk memimpin sebuah Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Gamamus
Teknik. Sadar akan tanggungjawab sebagai mahasiswa dan sebagai pengurus
organisasi. Berorganisasi menunjukkan kita akan pentingnya sebuah kerjasama. Negeri
ini tidak merdeka oleh usaha satu orang, tapi ribuan orang yang bekerjasama
yang memiliki visi yang sama yaitu merdeka. Lalu, bagaimana bisa menjadi
seorang penerus bangsa jika tidak dapat bekerjasama.
Melihat kondisi Fakultas Teknik UNMUL saat
ini yang hanya disibukkan oleh kegiatan akademik, maka perlu dicarikan solusi
agar mahasiswa tidak menjadi budak dari pendidikan. Tapi terus berusaha untuk
meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kerjasamanya. Banyak hal yang harus dirubah
dari paradigma mahasiswa sekarang, salah satu diantaranya adalah untuk dapat
berorganisasi. Di dunia kerja yang dibutuhkan itu bukan hanya IP, tapi
keahlian yang kita miliki terutama dalam bekerjasama, berbicara dan menghadapi sutuasi sulit yang menuntut
kita mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Keahlian tersebut hanya dapat
kita peroleh dengan berorganisasi. Organisasi, itu salah satu cara yang
kulakukan untuk mewujudkan mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar